Urak Padang Laweh
Sabtu, 02 Mei 2015
Kamis, 16 April 2015
Pengertian Media Pembelajaran
A. Pengertian Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)
• Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
• Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
• Seluk-beluk proses belajar;
• Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
• Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
• Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
• Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
• Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
• Usaha inovasi dalam media pendidikan.[1]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.[2]
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.[3]
B. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. [4]
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. [5]
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.[6]
C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)
• Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
• Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
• Seluk-beluk proses belajar;
• Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
• Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
• Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
• Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
• Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
• Usaha inovasi dalam media pendidikan.[1]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.[2]
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.[3]
B. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. [4]
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. [5]
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.[6]
C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :
No
|
Golongan Media
|
Contoh dalam Pembelajaran
|
I
|
Audio
|
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
|
II
|
Cetak
|
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
|
III
|
Audio-cetak
|
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
|
IV
|
Proyeksi visual diam
|
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
|
V
|
Proyeksi Audio visual diam
|
Film bingkai (slide) bersuara
|
VI
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
VII
|
Audio Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televisi
| |
VIII
|
Obyek fisik
|
Benda nyata, model, specimen
|
IX
|
Manusia dan lingkungan
|
Guru, Pustakawan, Laboran
|
X
|
Komputer
|
CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7]
|
. D. Pemilihan Media Pembelajaran
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah : a. bermaksud mendemosntrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media; b. merasa sudah akrab dengan media tersebut, c. ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit; dan d. merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connell (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!” [8]
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :
1. Motivasi
2. Perbedaan individual
3. Tujuan pembelajaran
4. Organisasi isi
5. Persiapan sebelum belajar
6. Emosi
7. Partisipasi Umpan balik
8. Penguatan (reinforcement)
9. Latihan dan pengulangan
10. Latihan dan pengulangan
11. Penerapan. [9]
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah : a. bermaksud mendemosntrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media; b. merasa sudah akrab dengan media tersebut, c. ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit; dan d. merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connell (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!” [8]
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :
1. Motivasi
2. Perbedaan individual
3. Tujuan pembelajaran
4. Organisasi isi
5. Persiapan sebelum belajar
6. Emosi
7. Partisipasi Umpan balik
8. Penguatan (reinforcement)
9. Latihan dan pengulangan
10. Latihan dan pengulangan
11. Penerapan. [9]
[1] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000) h. 2
[2] Ibid, h.3
[3] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007). h. 4
[4] Ibid. h.15
[5] ………., Media Pembelajaran, (Jakarta
: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 17
[6] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), h.27
[7] ………., Media Pembelajaran, (Jakarta
: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 22
[8] Arief S. Sadiman, et al. Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 84
[9] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal.74Media Grafis
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Grafis
Webster mendefinisikan
grapichs sebagai seni atau
ilmu menggambar, terutama penggambaran mekanik. Dalam pengertian media visual,
istilah grapich atau garphics adalah material yang mempunyai arti yang luas,
bukan hanya sekedar menggambar. Dalam bahasa Yunani, Graphikos mengandung pengertian
melukiskan atau menggambarkan garis-garis. Sebagai kata sifat, graphics
diartikan sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang efektif.
Media grafis termasuk
media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut
media penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol
komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut
perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan
efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk
menarik perhatian, menjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta
yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila tidak digrafiskan.
B. Macam-Macam
Media
Grafis
a.
Kartun
Kartun
sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar interperatif
yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan
ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian
tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian,
mampengaruhi sikap atau tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi
pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya kedalam gambar sederhana, tanpa
detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan
dimengerti dengan cepat. Kartun sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting
dalam pengajaran, terutama dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu
urutan logis atau mengandung makna. kartun banyak bergantung pada kunci perwatakan untuk pengenalan terhadap
rincian fotogarfis secara luas.
Penggunaan Kartun:
a. Untuk Motivasi
Sesuai dengan wataknya
kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan minat belajar
siswa. Ini menunjukkan bahan-bahan kartun bisa menjadi alat motivasi yang
berguna dikelas. Beberapa kartun dengan topik yang sedang hangat, bilamana
cocok dengan tujuan pengajaran, merupakan pembuka diskusi yang efektif.
b. Sebagai Ilustrasi
Seorang guru melaporkan
hasil efektif dengan penggunaan kartun-kartun dalam menggambarkan konsep ilmiah
pengajaran sains. Sebagian dipakai untuk mengemukakan beberapa pertanyaan tentang ada
tidaknya situasi ilmiah yang dapat digambarkan didalam kartun. Sebagian lagi
menggambarkan kesalahan-kesalahan dalam menafsirkan isi yang terkandung dalam
kartun. Ini berarti kartun tidak digunakan sebagai ilustrasi dalam kegiatan
pengajaran. Namun demikian guru perlu selektif dalam memilih kartun untuk
menjaga reaksi lelucon yang murni diantara siswa dan tidak kehilangan perhatian
kepada bagian-bagian yang terinci yang tidak ada hubungannya dengan maksud
membuat kartun. Pemakaian kartun mempunyai dua macam keuntungan berharga, yaitu
gambar-gambarnya dapat menarik perhatian sehingga pelajaran lebih berarti dan
sebagai selingan serta variasi dalam mengajar.
c. Untuk Kegiatan Siswa
Jenis lain kartun yang
digunakan adalah kreasi kartun-kartun yang dibuat siswa sendiri. Para siswa membuat kartun
untuk menumbuhkan minat dalam kampanye kebersihan, keselamatan pengemudi dan lain-lain.
Dijumpai pula beberapa kartun yang bertemakan kampanye-kampanye tentang
mengingatkan rasa keadilan, ketangkasan olahraga, dan kampanye tentang
kebiasaan makan diruangan. Maksud dari hasil karya siswa itu, yang berisi jenis
lelucon yang sesuai dengan tingkat kematangannya, adalah menyuarakan perasaan
para siswa. Kartun-kartun yang dibuat para siswa dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pengajaran. Ilmu sosial umunya merupakan gagasan-gagasan dari
pembuatan kartun-kartun. Kesusasteraan dan tatabahasa pun memberi kesempatan
bagi penggambaran kartun sebagai ilustrasi dari pengetahuan yang diperoleh para
siswa.
b. Gambar Sederhana
Bagi guru yang kurang
pandai menggambar dapat mempergunakan gambar sederhana yang menggunakan gambar
sederhana dalam menerangkan materti pelajaran hanya dengan membuat grafis dan
lingkaran (stick figure). Gambar semacam ini digunakan hampir untuk
semua tingkat pelajaran atau kecerdasan. Pengguanannya tidak saja menarik
tetapi juga meningkat perhatian dan memperjelas ide atau informasi yang
dikemukakan.
Gambar yang terdiri
dari garis dan lingkaran ini merupakan alat yang ampuh untuk menyingkirkan
hambatan buta huruf dan kesukaran bahasa.
Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam membuat gambar dengan garis lingkaran, sebagaimana
yang dikemukakan oleh Amir Hamzah Sulieman (1995: 112) sebagai berikut:
a. Gunakan warna yang
gelap untuk garis dan lingkaran supaya kontras dengan kertas sebagai latar
belakangnya.
b.Jangan ragu-ragu
untuk memulai gambar objek yang dimaksud dan dipelajari sambil melakukannya.
c. Gambar-gambar harus
besar dan garis-garis harus tebal agar jelas.
d. Tentukan terlebih
dahulu bidang gambar, pilihlah diantra dua bidang, bidang yang tegak dan bidang
yang datar.
e. Gunakan satu bidang
saja untuk satu objek.
f. Gunakan seluruh
bidang dan jangan biarkan sebagian besar bidang ada yang kosong.
g. Ada baiknya membuat
sketsa terlebih dahulu dengan pensil supaya dapat dihapus jika keliru, kemudian
dapat digunakan spidol atau tinta.
Penggunaan gambar sederhana:
Dalam memilih gambar
yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Keaslian gambar, sumber
yang digunakan hendaklah menunjukkan keaslian atas situasi yang sederhana.
b. Kesederhanaan, terutama
dalam menentukan warna akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis
secara murni dan mengandung nilai praktis. Sahakan supaya anak tertarik pada
gambar yang dipergunakan.
c. Bentuk item, diusahakan
agar anak memperoleh tanggapan tentang objek-objek dalam gambar mislanya gambar
dalam majalah, surat kabar dan lainnya.
d. Gambar yang digunakan
hendaklah menunjukkan hal yang sedang dibicarakan atau dilakukan. Anak biasanya
lebih tertarik untuk memahami sesuatu gambar yang kelihatannya sedang bergerak.
e. Harus diperhatikan
nilai fotografinya. Biasanya anak-anak memusatkan perhatian pada sumber-sumber yang
lebih menarik.
f. Segi artistik juga
perlu diperhatikan. Penggunaannya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Sumber yang bagus belum tentu efektif, mungkin anak-anak lebih
tertarik pada gambar-gambar yang kelihatannya tidak bagus mislanya lapangan
yang luas, batu-batu karang dan sebagainya.
g. Gambar harus cukup
populer, dimana gambar tersebut telah cukup terkenal oleh anak-anak secara
sebagian atau keseluruhannya. Hal ini membantu mereka untuk mendapatkan
gambaran yang besar terhadap objek yang ada pada gambar tersebut. Misalnya;
rumah adat Minangkabau di TMII, candi Borobudur dan sebagainya.
h. Gambar harus dinamis
yaitu menunjukkan aktivitas tertentu misalnya pelari membawa obor, Karavan Sapi
dari Madura, atau gambar orang yang sedang bekerja keras dan sebagainya.
i. Gambar harus membawa
pesan (message) yang cocok untuk tujuan pengajaran yang sedang dibahas,
bukan hanya segi bagusnya saja tetapi yang terpenting gambar tersebut membawa
pesan tertentu.
c. Gambar/
Foto
Foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam 2
dimensi. Foto ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat
divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih kongkret dan
relistis. Foto ini dapat mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di
tempat yang lain dapat dilihat oleh orang yang berada dari jauh dari tempat
kejadian dalam bentuk yang setelah kejadian itu berlalu.
Kelebihan media gambar/ foto adalah:
1.
Sifatnya kongkrit
2.
Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu
3.
Foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
4.
Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang
apasaja.
5.
Murah harganya dan gampang didapat serta
digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus
Disamping memiliki kelebihan gambar/foto juga mempunyai kekurangan:
1.
Hanya menekankan persepsi indera mata
2.
Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar
3.
Tidak meratanya penggunaan foto tersebut
terhadap siswa
d.
Komik
Komik dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan
dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Apabila kartun sangat
bergantung kepada dampak penglihatan tunggal, maka komik terdiri atas berbagai
situasi cerita bersambung. Perbedaan lain menyatakan bahwa komik sifatnya
humor, sedangkan sambungan yang paling unik dan berarti dari kartun pada bidang
masalah-masalah politik dan sosial. Beberapa perwatakan lain dari komik harus
dikenal agar kekuatan medium ini bisa dihayati. Komik memusatkan perhatian di
sekitar rakyat. Cerita-ceritanya mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat
segera mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dari
perwatakan-perwatakan tokoh utamanya. Cerita-ceritanya ringkas dan menarik
perhatian, dilengkapi dengan aksi, bahkan dalam lembaran surat kabar dan
buku-buku, komik dibuat lebih hidup serta diolah dengan pemakaian warna-warna
utama secara bebas.
Komik merupakan media
yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media
komik dapat berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif. Komik berfungsi untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasian fakta yang mungkin
akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak di grafiskan. Guru harus
hati-hati sebab sering kali komik lebih bersifat komersial tanpa
mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.
e. Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam
satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok, poster
hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif
dan huruf yang jelas.
ciri-ciri poster yang baik adalah:
1.
Sederhana.
2.
Menyajikan satu ide.
3.
Dengan slogan yang ringkas.
4.
Gambar dan tulisan yang jelas .
5.
Mempunyai variasi dan komposisi yang bagus.
f.
Media Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan
garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari
objek nya secara garis besar , menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya
atau sifat-sifat proses yang ada disitu.
Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk.
Diagram menyederhanakan yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian
pesan.
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Benar, digambar rapi, diberi title, label dan
penjelasan-penjelasan yang perlu.
2.
Cukup besar dan ditempatkan secara strategis
3.
Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca
yang umum: dari kiri kekanan dan dari atas kebawah
g. Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan
titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapi seringkali simbol-simbol
verbal digunakan pula disitu. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data
kuantitatif secara teliti , menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan
secara singkat dan jelas.
Kelebihan grafik sebagai media:
1.
Untuk mempelajari dan mengingat data-data
kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2.
Grafik dengan cepat memungkinkan kita
mengadakan analisis , interpretasi dan perbandingan antar data-data yang
disajikan baik dalam hal ukuran , jumlah, pertumbuhan dan arah.
3.
Penyajian data grafik :jelas, cepat,menarik,
ringkas dan logis.
Ada beberapa macam grafik diantaranya adalah:
a.grafik garis
b.grafik batang
c.grafik lingkaran
a. Bagan/Chart
Fungsinya adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep
yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.
Jenis bagan ada dua yaitu:
1.chart yang menyajikan pesannya bertahap
Yaitu: bagan balikan(flip chart), bagan tertutup(hidden
chart).
2. chart yang menyajikan pesannya sekaligus
Yaitu: bagan pohon(tree chart)-silsilah, bagan arus(flow
chart), bagan garis waktu(timeline chart), dan stream chart.
a. Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan
data-data lokasi.tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan
informasi tentang:
a.
Keadaan permukaan bumi, daratan,
sungai-sungai, gunung-gunung, dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya.
b.
Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan
tempat yang lain
c.
Data-data budaya dan kemasyarakatan
d.
Data-data ekonomi
Kelebihan peta dan globe di dalam pengajaran adalah:
a.memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan
politik, daerah kepulauan dan lain-lain
b. merangsang minat siswa terhadap penduduk dan
pengaruh-pengaruh geografis
c.memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi
dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan serta bentuk bumi
yang sebenarnya .
b.
Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau
draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
C. Kelebihan dan Kelemahan serta Tujuan dari Media Grafis.
Adapun kelemahan dan
kelebihan media grafis yaitu sebagai berikut:
Kelemahan media grafis
antara lain:
1. Membutuhkan keterampilan dalam
pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2. Penyajian pesan hanya
berupa unsur visual.
Sedangkan kelebihan
media grafis antara lain:
1. Dapat mempermudah dan
mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2. Dapat dilengkapi dengan
warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3. Pembuatannya mudah dan
harganya murah.
Tujuan media grafis:
1. Memperkenalkan,
membentuk, memperkaya, serta memperjelas pengertian/konsep yang abstrak kepada
siswa.
2. Mengembangkan
sikap-sikap yang dikehendaki.
3. Mendorong kegiatan
siswa lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media grafis adalah media visual yang menyajikan
fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka dan
gambar/simbol garfis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat
orang.
Macam-macam media grafis:
1.
Kartun
2.
Gambar
sederhana
3.
Gambar
/ Foto
4.
Komik
5.
Poster
6.
Media
diagram
7.
Grafik
8.
Bagan
/ Chart
9.
Peta
dan Globe
10. Papan Flanel
11. Papan Buletin
12. Sketsa
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulis dan pembaca
dari berbagai pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Danin,
Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994
Sadiman, Arief S., Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1996
Sudjana, Nana dkk, Media
Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009
Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html...
Langganan:
Postingan (Atom)